Kapal bantalan udara atau hovercraft (bahasa Inggris:
"kapal melayang") adalah suatu kendaraan yang berjalan di atas
bantalan udara (air cushion). Bantalan udara tersebut ditimbulkan dengan
cara meniupkan udara ke ruang bawah kapal ini (plenum chamber) melalui
skirt (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara di dalam plenum chamber
lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat.
Untuk menggerakkan kapal bantalan udara, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari baling-baling
seperti pada pesawat udara. Gaya
angkat kapal ini bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap
tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar. Dengan
demikian, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan
dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak adanya kontak langsung
antara hovercraft dan permukaan daratan atau air, maka hambatan yang
terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi.
Prinsip bantalan udara
Prinsip penggunaan bantalan udara ini pertama kali dirancang oleh John
Thorneycroft pada tahun 1879. Pada tahun 1953, dikembangkan oleh Christoper
Cockerell, juga dari Inggris. Ternyata metode baru Cockerell ini dinilai
sebagai salah satu percobaan yang berhasil menakjubkan.
Prinsip Cockerell ini pada memerangkap udara ke dalam bantalan yang dipasang
sebagai hull kapal, dengan tujuan menghilangkan geseran pada hull kapal dari
permukaan air, yang menurutnya aka memperlambat jalannya kapal seperti pada
kapal konvensional. Proses itu tercapai dengan cara meniupkan udara kedalam
bantalan yang dipasang pada dasar kapal, untuk menimbulkan pendangkalan ke atas
dan ke bawah dengan tekanan yang lebih ringan dari atmosfer, dan memerangkap
udara yang masuk dengan tabir udara yang bertakanan tinggi di sekitar sisi
hull. Udara yang diperangkap dalam bantalan itu menghasilkan daya angkat sampai
tiga kali lebih besar dibandingkan bila memasukkan udara secara langsung
kedalam bantalan. Cockerell menciptakan model free-flight dengan
menggunakan sistem ini diikuti konstruksi hovercraft bersekala penuh.
Pada tahun 1961, diperkenalkan sistem baru yang dikenal sebagai
"Flexible Skirt System" yaitu menggunakan material karet sebagai penutup
sisi bantalan sekitar hull sehingga penutup ini menyerupai rok yang dinamakan
skirt. Hal itu dilakukan untuk menutup biaya produksi dan fungsi rok ini untuk
menggantikan fungsi tabir udara dalam pengisian bantalan. Dengan penggunaan
bantalan sebagai dasar kapal berarti resistan air menjadi kecil dan dengan
dorongan tenaga propeler, kecepatan akan tiga kali lebih besar dibandingkan
dengan kapal biasa. Selain itu, bantalan udara yang terbuat dari karet yang
kuat memungkinkan kapal jenis ini dapat bergerak diberbagai medan, tidak hanya di air namun juga
dirawa-rawa.
Komponen utama
- Lambung yakni badan kapal yang dapat dibuat dari aluminium ataupun serat kaca yang dibuat kedap air. Rongga di dalam lambung ini diisi dengan busa poliuretana yang membuat hovercraft tetap mengapung jika terjadi kebocoran pada lambung.
- Skirt yaitu bagian hovercraft yang berfungsi untuk menahan udara di bawah hovercraft agar tidak mudah keluar. Skirt terbuat dari tekstil yang dilapisi karet untuk menjaga agar udara tetap berada di dalam ruang di bawah lambung kapal.
- Sumber tenaga hovercraft biasanya disediakan oleh mesin diesel atau bensin. Mesin digunakan untuk memutar baling-baling yang akan menghasilkan gaya dorong.
Jenis-jenis Hovercraft
- Open Plenum
Jenis ini menggunakan konstruksi ruang terbuka dengan sebuah ruang besar
yang berisi udara bertekanan tinggi. Konstruksi semacam ini memerlukan
tenaga/energi yang besar untuk menjamin adanya tekanan yang cukup tinggi.
- Peripheral Jet
Konstruksi rancangan Sir Christoper Cockerel memakai jet annular
(cincin), udara dipompa ke sekeliling sisi kendaraan. Tenaga yang diperlukan
lebih sedikit, untuk membangkitkan alas bantalan udara secara terus menerus.
- Plexible Skirt
Pada konstruksi ini, selubung flexible pada jet annular menyebabkan penambahan
ketinggian letak hovercraft sampai 10 kali lipat, dengan demikian hovercraft
dapat melintasi medan darat yang permukaannya tidak rata maupun medan pantai
yang kurang baik.
- Fixed Wall
Pada konstruksi ini, hovercraft dengan dinding sisi yang baku ini dikenal
dengan itilah CAB (Capture Air Bubble atau Gelembung Udara yang Diperangkap),
dilengkapi dengan selubung yang bagian ringkas pada sisi haluan sedangkan
dinding sisi dapat menutup rapat bantalan udara pada bagian bawah kendaraan.
Pada hovercraft, jenis selubung yang lain dari bantalan angin yang lazim
berupa kantung yang ringkas dengan tonjolan yang berdungsi sebagai penjejak
dengan permukaan yang dilalui dan membentuk sekat penutup di sekitar bantalan
udara.
Sejarah
Rancangan kendaraan mirip hovercraft yang pertama dicatat adalah pada
tahun 1716 oleh Emanuel Swedenborg, seorang perancang, filsuf dan teolog Swedia.
Rancangannya berupa sebuah kendaraan berbantalan udara bertenaga manusia dengan
sebuah kokpit di tengah. Pada pertengahan 1980-an, seorang insinyur Britania
Raya bernama Sir John Isaac Thornycroft membuat sejumlah model kendaraan yang
menggunakan udara di antara badan kendaraan dan air untuk mengurangi hambatan (drag).
Walaupun ia mematenkan sejumlah paten yang berhubungan dengan lambung kapal
yang memakai udara untuk mengurangi hambatan pada 1877, tidak ada satupun dari
patennya yang diaplikasikan.
Penggunaan Hovercraft
Setelah mengalami berbagai penyempurnaan teknis, hovercraft mulai diproduksi
secara pabrikan. Pabrik yang pertama kali memproduksi adalah Saunders-Roe, yang
dibiayai oleh Britain's National Research Development Corporation yaitu tipe
SR. N1, sampai kemudian diproduksi jenis SR. N4 berkapasitas 254 penumpang dan
30 kendaraan.
Namun sangat disayangkan, perkembangan hovercraft yang ditanggapi berbagai
kalangan bidang kemaritiman, terkesan kurang populer, bukan karena kemampuannya
yang disangsikan, namun strategi pemasaran dari pihak produsennya yang kurang
begitu menjangkau dunia luas. Berbagai negara dianggap lamban dalam penggunaan
dan pengembangan hovercraft. Padahal bila ditinjau dari segi biaya, pembuatan
hovercraft dewasa ini lebih murah dibandingkan dengan pembuatan kapal perang
konvensional. Menurut konsultan Amerika Serikat, Lavis Associates, banyak
negara-negara yang memiliki potensi bahan baku karet alam yang nantinya
dipergunakan khususnya jenis SIR-5L ataupun SIR-10, kemudian studi dengan
memperhitungkan pembiayaan pembuatan, penggunaan propulsi diesel sebagai
pengganti propeler udara dan dari segi ekonomis juga timbul dalam
perancangannya.
Untuk penggunaan di bidang sipil, sejauh ini hanya Inggris yang
menggnakannya untuk kepentingan konvensional. Perusahaan Hoverlloyd
mengoperasikan hovercraft sebagai sarana angkutan laut jarak dekat dengan
memperoleh keuntungan dengan mengoperasikannya.
Penggunaan Hovercraft justru lebih banyak dibidang militer, dengan
pertimbangan pakar strategi, hanya 17 persen dari garis pantai diseluruh dunia
yang mampu didarati oleh kapal pendarat konvensional. Sedangkan 73 persen dari
garis pantai di seluruh dunia hanya dapat dipakai oleh kapal pendarat jenis
hovercraft serta 10 persen sisanya merupakan medan yang sama sekali tidak dapat
dijangkau dengan kapal/perahu pendarat dari jenis-jenis yang ada saat ini,
karena merupakan tebing yang tinggi dan curam serta memiliki kontur yang sangat
tidak menguntungkan.
Dari negera yang mengoperasikan hovercraft di bidang militer, tercatat
Inggris yang banyak mengoperasikannya. Pabrik terbesar yang kemudian
memproduksi hovercraft adalah British Hovercraft Corporation (BHC). Militer
Inggris mengoperasikan yakni type BH7Mk20 yang dibuat tiga versi diantaranya
penyapu ranjau, serbu cepat dan pendukung logistik.
Varian lain yakni SR. N6 Mk6 sebagai sarana angkut persoel dan patroli,
kemudian varian AP1-88 sebagai multy-duty hovercraft yang dibuat berbagai versi
diantaranya penyapu ranjau, antikapal selam, SAR-patroli pantai, serbu amfibi,
pendukung logistik serta keperluan polisi perairan dan bea-cukai. Type AP1-88
digolongkan dalam jenis LCVP (Landing Craft Vehicle Personnel).
Angkatan Laut Amerika Serikat maupun korp marinirnya mengoperasikan
Hovercraft type LCAC-1 (Landing Craft Air Cushion) yang diproduksi oleh Textron,
sebagai sarana penunjang operasi pendaratan amfibi Korps Marinir Amerika
Serikat (USMC). Mampu membawa satu unit tank tempur utama tupe M1A1 Abrams atau
empat unit LAV sekalikus dan beberapa personel maupun bekal. Sementara itu,
Amerika Serikat mengoperasikan hovercraft jenis ringan atau kecil guna
kepentingan patroli sungai yang efektif, dari type PACV (Patrol Air Cushion
Vehicle) sementara kalangan AS sendiri menyebut hovercraft sebagai Air Cushion
Vehicle.
Sementara Rusia (dulu Uni Soviet) memproduksi hovercraft yang diproduksi
dalam tiga jenis yakni kelas Aist berbobot 250 ton dengan kemampuan membawa
empat unit tank ringan jenis PT-76 atau satu buah tank tempur utama jenis
T-72M, atau membawa 220 personel dengan perlengkapan dan kapasitas jelajahnya
mulai dari tengah laut hingga masuk melalui garis pantai. Kemudian kelas Lebed
berbobot 85 ton dan kelas Gus berbobot 27 ton. Untuk keperluan yang akan
datang, negara-negara ini akan meningkatkan kemampuan hovercraft yang
dioperasikannya.
Negara-negara lain yang banyak menggunakan Hovercraft yakni negara di Afrika
(tidak disebutkan) dengan jenis produksi British Hovercraft Corporation (BHC),
kemudian negara Timur-Tengah (juga tidak disebutkan negaranya) banyak
menggunakan hovercraft lansiran BHC dengan type BH7 Mk20 versi multirole
hovercraft, berkemampuan sebagai sarana serbu amfibi, antikapalselam, serbu
cepat dan pembawa rudal.
Di Asia, Jepang dikabarkan tertarik untuk memproduksi dan mengoperasikan hovercraft,
meski masih belum jelas pengembangan dan operasionalnya. Kemudian tercatat Singapura
yang juga ikut memproduksi Hovercraft. Atas rancangan dari Britain's Air
Vehicle Ltd, Inggris, Singapura memproduksi hovercraft dengan nama Tiger-40
yang berkemampuan angkut 3, 25 ton dengan kecepatan maksimum 35 knot di air dan
20 knot didarat. Disebut-sebut menggunakan empat mesin diesel type pendingin
udara pabrikan Deutz type BF6L913C dengan kapasitas bahan-bakar 820 liter
dengan konsumsi 109 liter/jam. Hovercraft ini digunakan sebagai versi angkut
personel dan angkut kendaraan. Hovercraft Singapura ini diproduksi oleh Singapore
Shipbuilding And Engineering Ltd. Namun belum ada kabar tentang kelanjutan
penggunaan hovercraft versi Singapura tersebut.
0 comments:
Post a Comment